Para ilmuwan di Tiongkok telah berhasil menciptakan sebuah reaktor fusi nuklir yang bernama EAST (Experimental Advanced Superconducting Tiongkok). Mesin ini digadang-gadang sebagai matahari buatan ke-2 karena telah berhasil mempertahankan suhu 158 juta derajat Fahrenheit selama 1.056 detik suhu ini bahkan 5 kali lipat lebih panas dibanding inti matahari yang hanya mempunyai suhu 27 juta derajat Fahrenheit. Pencapaian tersebut bahkan telah mendapatkan rekor dunia mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Tore Supra Tokamak di Prancis pada tahun 2003.
Tiongkok berharap dengan adanya EAST ini dapat menggantikan penggunaan batu bara dan menciptakan energi baru yang lebih bersih dengan jumlah yang hampir tak terbatas. Keuntungan lainnya dari teknologi ini adalah EAST tidak meninggalkan limbah radioaktif sehingga lebih aman dibandingkan reaktor nuklir lainnya. Singkatnya, pembangunan fusi nuklir ini dapat menjadi solusi untuk energi global dunia serta mengatasi keterbatasan bahan bakar fosil yang sewaktu-waktu dapat habis.
Penggunaan fusi nuklir EAST juga dapat mengatasi masalah emisi karbon yang selama ini menjadi penyebab utama dari efek gas rumah kaca. Selain itu, mesin ini dapat memberikan pengetahuan dan sudut pandang lain bagi ilmuwan terhadap fungsionalitas matahari serta dapat membantu mengimprovisasi teknologi reaktor fusi. Teknologi ini juga akan dianggap sebagai sebuah terobosan baru yang pernah ada dalam sejarah umat manusia.
Meskipun memiliki banyak manfaat, mesin ini masih dalam tahap uji coba karena memiliki beberapa kelemahan seperti penanganan plasma dan partikel panasnya yang sangat kompleks. Kesulitan terbesarnya adalah belum ditemukan cara untuk menahan energi panasnya karena manipulasi medan magnet bumi pada penggunaan mesin ini. Hal ini dapat menjadi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan gelombang kejut secara masif dan tiba-tiba yang berpotensi membakar apapun yang berada dalam jangkauan radiusnya.
International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) sebagai fasilitas internasional yang menaungi penelitian dan pembuatan EAST berharap reaktor fusi nuklir terbesar ini dapat beroperasi pada tahun 2035. Beberapa negara lain seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Rusia, India juga ikut mendanai dan menjadi bagian dari proyek besar ini. Semua negara yang terlibat berharap EAST dapat menjadi solusi bagi energi terbarukan dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Comments