Indonesia dikenal sebagai negara dengan masalah sampah yang cukup serius. Banyak daerah di Indonesia yang kekurangan tempat pembuangan sampah yang memadai, sehingga sering terlihat sampah menumpuk di sepanjang jalan dan aliran sungai. Namun, siapa sangka bahwa masalah sampah tersebut dapat dijadikan sumber energi listrik?
Salah satu tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia adalah Bantar Gebang yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Tempat ini menerima ribuan ton sampah dari Jakarta dan sekitarnya setiap harinya. Namun, sejak tahun 2019, Bantar Gebang dan sejumlah pihak swasta bekerja sama untuk membangun PLTSa menggunakan teknologi Waste to Energy (WTE).
PLTSa dengan teknologi WTE memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi listrik. Caranya, sampah dibakar dan uap panas yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik. Teknologi ini tidak hanya menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan, namun juga mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
PLTSa Bantar Gebang mampu menghasilkan energi listrik sebesar 10 MW, setara dengan kebutuhan listrik 40.000 rumah. Selain itu, sisa abu pembakaran juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan paving block. Hal ini menunjukkan bahwa sampah yang awalnya dianggap sebagai masalah lingkungan dapat dijadikan sumber energi dan bahan bangunan yang bermanfaat.
Meski demikian, pemerintah dan pihak terkait harus memastikan bahwa pengolahan sampah menggunakan teknologi WTE dilakukan secara aman dan bertanggung jawab. Pengawasan dan pemeliharaan fasilitas harus dilakukan secara teratur untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau pencemaran lingkungan.
Indonesia telah menunjukkan bahwa negara berkembang seperti Indonesia juga dapat memanfaatkan teknologi canggih untuk menghasilkan energi listrik dari sampah. Dengan semakin banyaknya tempat pembuangan sampah yang menggunakan teknologi WTE, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.